Mitos dan Fakta Brow Lamination: Apa yang Perlu Kamu Tahu
Apakah Lash Sister sudah dengar tentang tren brow lamination? Tren ini memang sedang ramai dan banyak klien yang penasaran dengan treatment ini. Di satu sisi, banyak juga muncul berbagai mitos yang bikin ragu. Ada yang bilang hasilnya bikin bulu alis kaku, ada juga yang takut karena hasilnya terlihat tidak natural. Nah, kali ini kita akan membedah mitos dan fakta seputar manfaat brow lamination serta menjawab pertanyaan penting, apakah brow lamination aman untuk alis?
Apa Itu Brow Lamination?
Brow lamination merupakan teknik merapikan alis dengan cairan khusus yang membuat helai rambut alis lebih mudah diatur. Hasil akhirnya adalah tampilan alis yang lebih rapi, bervolume, dan simetris. Prosedur ini sangat cocok untuk klien dengan alis yang tumbuh ke arah berbeda, tipis, atau sulit diatur.
Beberapa Mitos yang Banyak Bermunculan
Mari kita bedah satu persatu mitos yang banyak beredar:
Mitos 1: Brow Lamination Membuat Alis Kaku
Banyak yang berpikir hasil brow lamination akan membuat alis terasa keras atau kaku seperti dipakaikan gel.
Faktanya, setelah proses selesai, alis tetap terasa lembut. Cairan yang digunakan hanya membantu mengubah arah pertumbuhan rambut sementara, bukan membuatnya membeku. Jadi, klien tetap bisa menyisir alis dengan spoolie tanpa rasa kaku.
Mitos 2: Hasilnya Tidak Natural
Sebagian orang khawatir hasil brow lamination terlihat terlalu “on fleek” dan tidak sesuai bentuk wajah.
Faktanya: tidak semua brow lamination memiliki bentuk yang sama. Hasil akhir bisa disesuaikan dengan keinginan klien. Jika klien ingin tampilan bold dan tegas, Lash Artist bisa mengatur helai lebih naik. Jika lebih suka natural, helai bisa disisir mengikuti arah pertumbuhan alami. Jadi, fleksibilitasnya cukup tinggi dan tidak selalu terlihat berlebihan.
Mitos 3: Brow Lamination Merusak Alis
Ada anggapan bahwa cairan brow lamination berbahaya dan bisa merontokkan bulu alis.
Faktanya: jika dilakukan dengan produk berkualitas dan teknisi berpengalaman, prosedur ini aman untuk alis. Justru, banyak cairan lamination mengandung bahan pelembap seperti keratin atau vitamin E untuk menjaga kesehatan helai. Risiko kerusakan biasanya muncul hanya jika dilakukan terlalu sering tanpa jeda waktu yang cukup.
Manfaat Brow Lamination
Selain merapikan, brow lamination punya berbagai manfaat, antara lain:
-
Membuat alis tampak lebih tebal dan bervolume.
-
Memudahkan styling sehari-hari, cukup sisir sedikit sudah rapi.
-
Efek hasil bisa bertahan 4-6 minggu dengan perawatan yang tepat.
-
Untuk klien yang tidak ingin ribet setiap pagi, perawatan ini bisa jadi solusi praktis.
Apakah Brow Lamination Aman untuk Alis?
Jawabannya: ya, aman. Asalkan dilakukan sesuai prosedur. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Lakukan patch test sebelum aplikasi, terutama untuk klien dengan kulit sensitif.
-
Gunakan produk resmi dan berkualitas, bukan cairan sembarangan.
-
Beri jeda minimal 6-8 minggu sebelum melakukan sesi lamination berikutnya.
-
Dengan langkah ini, perawatan tetap aman sekaligus memberikan hasil terbaik.
Tips untuk Lash Sister
Sebagai seorang Lash Artist, edukasi pada klien sangat penting. Pastikan klien mengetahui beberapa hal berikut ini:
-
Hindari menyentuh atau membasahi alis 24 jam setelah prosedur.
-
Gunakan spoolie dan brow serum untuk mempertahankan kelembutan helai.
-
Konsultasikan gaya alis yang diinginkan sebelum mulai, agar hasil sesuai ekspektasi.
-
Dengan pelayanan yang informatif, Lash Sister bisa meningkatkan kepercayaan sekaligus loyalitas klien.
Brow lamination bukan sekadar tren, tapi solusi nyata untuk alis yang sulit diatur. Banyak mitos yang beredar tidak sepenuhnya benar. Faktanya, perawatan ini bisa menghasilkan alis yang rapi, natural, dan bervolume jika dilakukan dengan teknik dan produk yang tepat. Jadi, Lash Sister tidak perlu ragu lagi untuk menawarkan layanan ini kepada klien.
Leave a comment
Please note, comments need to be approved before they are published.