Panduan Lengkap: Alergi vs Iritasi Lem Eyelash Extension & Cara Mengatasinya
Sebagai salah satu komponen penting dalam eyelash extension, kehadiran lem eyelash memang sangat membantu. Sayangnya, lem ini juga kerap memicu alergi pada klien. Lash Sister, menghadapi reaksi alergi akibat eyelash extension tentu bisa bikin tidak nyaman, baik untuk klien maupun Lash Artist yang mengerjakannya. Yuk, kita kupas tuntas tentang penyebab alergi lem eyelash extension, membedakan antara iritasi dan alergi, serta langkah-langkah pengelolaan dan SOP terbaik di salon.
Kenali Penyebab Alergi Lem Eyelash Extension
Reaksi yang kerap terjadi pada eyelash extension umumnya disebabkan oleh kandungan bahan kimia di dalam lem, seperti lateks atau cyanoacrylate, dan formaldehida. Faktanya, bahkan hydrogel eye patch yang digunakan juga bisa memicu alergi. Nah, oleh karena itu penting sekali untuk memahami bahan yang dikandung dalam produk, serta menerapkan langkah patch test sebelum Lash Sister melakukan pemasangan, terutama untuk klien yang memiliki kulit sensitif
Perbedaan Antara Iritasi dan Alergi pada Eyelash Extension
Gejala atau gangguan dan ketidaknyamanan yang dialami klien, bisa jadi merupakan iritasi atau mungkin juga alergi. Dua hal ini merupakan kondisi yang berbeda.
-
Iritasi biasanya terjadi akibat pemasangan terlalu dekat ke kulit, asap lem selama aplikasi, atau gosokan bantalan mata. Gejalanya cenderung ringan dan menghilang dalam kurun waktu 24-48 jam.
-
Alergi umumnya justru bersifat lebih serius, seperti kemerahan, pembengkakan pada kelopak mata, rasa gatal, mata berair atau silau terhadap cahaya. Gejala ini bisa muncul dalam 72 jam pertama setelah pemasangan.
Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Lem Eyelash Extension?
Jika Lash Sister sedang melakukan pemasangan extension dan klien menghadapi alergi, jangan langsung panik. Berikut ini adalaha langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan:
-
Hentikan pemasangan dan lepaskan extension sesegera mungkin setelah gejala muncul
-
Beri kompres air dingin di area kelopak mata untuk membantu meredakan bengkak dan gatal ringan.
-
Sebisa mungkin edukasi klien untuk tidak mengucek mata agar tidak memperparah kondisi.
-
Segera konsultasi ke dokter mata untuk mempertimbangkan penggunaan salep anti-inflamasi atau antihistamin bila diperlukan.
-
Jika gejala parah atau berlanjut, seperti ruam, sensasi terbakar, atau bahkan infeksi/keratitis, segera minta bantuan medis.
Rekomendasi: Lem Hypoallergenic
Salah satu langkah yang Lash Sister bisa lakukan untuk meminimalisir alergi adalah memilih lem dengan formula hypoallergenic, bebas lateks, asap rendah atau bahkan bebas asap, dan aman untuk kulit sensitif. Pilihlah produk yang memiliki label “aman untuk kulit sensitif” untuk memastikan keamanannya.
Pentingnya Update SOP di Lapangan
Reaksi alergi juga semakin bisa dikurangi dengan cara menerapkan SOP yang tepat di salon. Berikut adalah beberapa stepnya:
-
Selalu lakukan patch test sebelum pemasangan penuh, terutama kepada klien baru atau yang kulitnya rentan sensitif.
-
Pastikan ruang dan alat kerja bersih, serta gunakan ventilasi atau kipas ekstraksi asap untuk mengurangi paparan asap lem.
-
Terapkan SOP standar: gunakan pinset steril, pastikan mata tertutup rapat saat aplikasi lem, dan hindari penggunaan produk berbahan minyak sekitar mata karena bisa memecah partikel lem.
-
Siapkan protokol tanggap darurat: seperti pelepasan extensions gratis jika terjadi alergi, pemberian kompres, dan prosedur rujukan medis.
Dengan persiapan dan sistem manajemen yang baik, Lash Sister tidak cuma menjaga kenyamanan klien, tapi juga membangun kepercayaan dan reputasi sebagai Lash Artist profesional.
Leave a comment
Please note, comments need to be approved before they are published.